NIDANA
SAMYUTTA
Ø Susima Paribbajaka Sutta
Latar Belakang
Pada
suatu ketika yang terbekahi bersama para Bhikkhu yang telah mencapai Arahat
setelah massa Vasa berlalu sedang berdiam di Rajagaha di Hutan Bambu,Suaka
Tupai.mereka dihormati,dihargai,dijunjung tinggi, dimuliakan,dan dipuja, dan
Beliau memperoleh kebutuhan jubah, makanan, tempat tinggal dan obat- obatan. Di
waktu yang bersamaan terdapat sekelompok besar kelana.
Pembahasan
Dalam
sekelompok besar tersebut terdapat seorang kelana yang bernama Susima. Susima
diajak sahabatnya untuk menjalani kehidupan suci agar mereka juga dihormati dan
dihargai, dijunjung tinggi, , dimuliakan, dan dipuja, dan memperoleh kebutuhan
jubah, makanan, tempat tinggal dan obat- obatan. Kemudian Kelana Susima menemui
yang mulia Ananda, dan berkata bahwa ia ingin menjalani kehidupan suci di dalam
Dhamma dan Vinaya. Kelana Susima kemudian menjadi samanera dan menerima
pentahbisan sebagai Bhikkhu di bawah yang terbekahi. Sebenarnya susima masuk
kedalam Sangha dengan maksud memiliki kesaktian sehingga dia menjadi terkenal
dan mendapat keuntungan duniawi, karena susima mendengar pernyataan Para
Bhikkhu yang disampaikan kepada Sang Buddha bahwa mereka telah mencapai Arahat.
Maka Susima menenyakan berbagai macam pertanyaan kepada Para Bhikkhu
diantaranya sebagai berikut : Kekuatan spiritual,Telinga dewa, Ingat berbagai kediaman
lampau, Mata dewa,
Berdiam di dalam pembebasan – pembebasan damai,
Pikiran para makhuk dan manusia lain. Yang diuaraikan secara panjang namun para
Bhikkhu hanya menjawab singkat. Dan mereka berkata karena mereka telah
mengatakan bahwa telah terbebas melalui kebijaksanaan. Karena tidak puas dengan
jawaban para Bhikkhu, kemudian Susima bertanya lagi kepada Sang Buddha.
Kemudian Sang Buddha membimbing Susima melalui pelajaran meditasi yang sama,
mengujinya lewat pertanyaan – pertanyaan untuk mengetahui pemahamannya mengenai
5 khandha , sifat sejatinya yang tidak kekal, tidak memuaskan, dan tanpa inti,
dan akhirnya memantapkan kebijaksanaannya bahwa tidaak satu pun dari khandha
ini yang dapat dianggap ”ini milikku; ini aku; ini diriku”. Pada ahkir khotbah
susima mendapatkan pengetahuan lengkap tentang Dhammma dengan pencapaian
tingkat Arahat itu sendiri tanpa memiliki kesaktian – kesaktian supranatural,
dia pun mengaku pada sang Buddha bahwa pada mulanya dia masuk ke dalam Sangha
dengan motif tertentu, dan kemudian Susima mohon maaf untuk maksud buruk
seperti itu.
Kesimpulan
Seorang
kelana Susima yang menjadi Bhikkhu hanya untuk mendapatkan kesaktian seperti seorang Arahat, kemudian
sang Buddha memberikan khotbah mengenai pemahaman 5 khandha yang sifat
sejatinya tidak kekal dan pada akhir khotbah Susima mendapat pengetahuan
lengkap tentang Dhamma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar